Anya, seorang mahasiswi baru, sedang makan di kantin ketika ia melihat Lina, seorang gadis yang duduk di meja sebelah, pingsan karena keracunan makanan. Anya segera menghubungi nomor darurat 120 untuk meminta bantuan medis. Namun, tindakannya dihentikan oleh Wakil Rektor Mey Ing. Demi menyelamatkan Lina, Anya berusaha membela diri dan menunjukkan bukti berupa rumput laut dan kentang dengan bekas gigitan anjing yang ditemukan di makanannya. Akan tetapi, Mey Ing justru memberikan sanksi berupa skorsing kepada Anya dengan tuduhan "membuat keributan." Di tengah perdebatan yang memanas, Arlin, ketua tim investigasi khusus dari tingkat pusat, melakukan inspeksi mendadak ke kantin. Identitas lain Arlin ternyata adalah ibu dari Anya. Saat Anya mengira Lina akan segera mendapatkan pertolongan, kejadian tak terduga kembali terjadi, membalikkan seluruh situasi.