Jarum Perak

Fandi telah menghabiskan setengah hidupnya terobsesi dengan seni bela diri, berjuang di berbagai penjuru untuk meraih gelar "terkuat di dunia". Akhirnya, ia berhasil menduduki puncak dunia persilatan. Namun, saat kembali dengan penuh kemenangan, yang menantinya justru adalah tragedi berdarah di keluarganya—istri dan anak perempuannya tewas dengan kejam. Pelaku kejahatan tersebut mengejek: "Bahkan keluargamu sendiri tak mampu kau lindungi, apa artinya menjadi yang terkuat di dunia?" Dalam keputusasaan, Fandi menyegel meridian tubuhnya dengan sembilan jarum perak, menjadi seorang yang tak lagi berdaya dan terbuang di dunia, hingga diselamatkan oleh Wei, putri seorang pedagang bahan pangan. Ketika seorang penjahat membersihkan rumah keluarga Wei demi merampas bahan pangan yang disiapkan untuk menanggulangi bencana, Fandi awalnya berniat untuk mengabaikan. Namun, karena ingin membalas budi atas diselamatkan oleh Wani, serta amarahnya saat melihat harta warisan putrinya diinjak-injak, ia memaksa diri untuk mencabut jarum perak pertama dan berjuang dalam pertempuran berdarah melawan musuh-musuhnya. Di tengah kekacauan, ancaman yang lebih besar terus membayangi: panglima perang Cao Xuan memaksa untuk merebut persediaan bahan pangan, dan ternyata di baliknya tersembunyi pelaku sebenarnya yang menyebabkan kematian istri dan anak perempuan Fandi; invasi pasukan asing mendekati Ziril, membawa ancaman pembantaian atas kota itu; bayang-bayang masa lalunya sebagai "yang terkuat di dunia" dan keyakinan barunya terhadap seni bela diri bertabrakan dengan hebat... Satu per satu jarum perak dilepas, dan setiap lapisan seni bela diri terlahir kembali. Dari bertindak untuk balas dendam pribadi, hingga berjuang untuk membela yang lemah, dan kemudian memimpin pasukan melawan penjajah asing, Fandi akhirnya menyadari: "Puncak seni bela diri bukanlah gelar kosong, melainkan tulang punggung umat manusia. Pahlawan sejati berjuang untuk negara dan rakyat."

10.2K
2.3K
1 - 30
31 - 60
61 - 71